2008/04/08

Urban Art


.



mo tau banyak tentang apa itu urban art?


2008/04/03

MoMA in April


Today at MoMA
Advanced Calendar Search

Take your time: Olafur Eliasson
April 20–June 30, 2008

MoMA, Special Exhibitions Gallery, third floor
P.S. 1 Contemporary Art Center

View all related events

Take your time: Olafur Eliasson is the first comprehensive survey in the United States of works by Olafur Eliasson, whose immersive environments, sculptures, and photographs elegantly recreate the extremes of landscape and atmosphere in his native Scandinavia, while foregrounding the sensory experience of the work itself. Drawn from collections worldwide, the presentation spans fifteen years of Eliasson's career. His constructions, at once eccentric and highly geometric, use multicolored washes, focused projections of light, mirrors, and elements such as water, stone, and moss to shift the viewer's perception of place and self. By transforming the gallery into a hybrid space of nature and culture, Eliasson prompts an intensive engagement with the world and offers a fresh consideration of everyday life. The exhibition is accompanied by a fully illustrated catalogue that includes original essays by scholars and curators. Take your time: Olafur Eliasson will be on view at SFMOMA from September 8, 2007–February 3, 2008.

Take your time: Olafur Eliasson was circulated by the San Francisco Museum of Modern Art and organized there by Madeleine Grynsztejn. At The Museum of Modern Art and P.S.1 Contemporary Art Center the exhibition was expanded, and its organization and installation were overseen by Roxana Marcoci and Klaus Biesenbach.

Lead support for the San Francisco Museum of Modern Art presentation was provided by Helen and Charles Schwab and the Mimi and Peter Haas Fund. Generous support was provided by the Bernard Osher Foundation, the Barbro Osher Pro Suecia Foundation, and SFMOMA's Collectors Forum. Additional support was provided by Patricia and William Wilson III, the Andy Warhol Foundation for the Visual Arts, and the National Endowment for the Arts.

The New York showing is made possible by the Mimi and Peter Haas Fund.

Additional funding is provided by Jerry I. Speyer and Katherine G. Farley, Danish Ministry of Culture, and Skagen Designs.

2008/03/26

[seni] Jane Alexander



Butcher Boys

ArtThrob: artist bio and works



Born Boys

Patung-patung karya Jane Alexander, misalnya, yang banyak di antaranya menampilkan makhluk-makhluk 'kerdil' berbadan manusia dan bertopeng/berkepala hewan, dengan pandangan mata yang kosong dan terkucil (beberapa di antaranya malah memakai penutup mata), berpose dalam situasi sehari-hari seperti di halte bus, mengenakan pakaian rapi dan formal sebagaimana halnya manusia (atau anak-anak) terpelajar. Karya Alexander menimbulkan kesan yang merupakan perpaduan antara memilukan dan mengerikan; ia membangun patung-patungnya dari rangka dasar kawat berlapis gips yang kemudian ditambahkan unsur tubuh binatang seperti tanduk atau tulang. Cat minyak memberikan warna tipis pada permukaan kulit patung-patungnya yang pucat.

Karya Alexander bukanlah yang dapat diinterpretasikan secara mentah, namun dapat ditangkap secara garis besar bahwa dia memiliki perhatian dan simpati yang besar pada efek kerusakan sosial yang dapat ditimbulkan terhadap anak-anak, sedangkan warna putih kulit dan deformasi tubuh patung-patungnya melambangkan kengerian yang ditimbulkan oleh diskriminasi apartheid di tempat lahirnya, Afrika Selatan. Pose dan pakaian yang wajar dari patung-patung 'kerdil'nya, dengan pandangan kosong mereka yang menghipnotis, seolah menggambarkan keretakan yang telah terjadi dalam jiwa masyarakat--khususnya anak-anak--di kehidupan 'normal' yang mereka jalani bersama dengan kelompok sosial mereka sehari-hari. Beberapa di antaranya memiliki bekas luka operasi jantung (menggambarkan hilangnya 'hati') dan dalam pose wajar bertemakan hidup keseharian mereka membantu menekankan tema Alexander: bahwa kejahatan memiliki bentuk yang amat lumrah--bahwa orang kulit putih sendiri bahkan tak menyadari bentuk monster yang telah menjadi perwujudan mereka. Akan tetapi, sebagai salah satu seniman yang paling terkemuka di negaranya, Alexander juga merupakan salah satu dari mereka yang bersikap paling tertutup mengenai karya-karyanya--ia bersikeras bahwa patung-patung buatannya haruslah dapat menjelaskan diri mereka sendiri.


Stripped ("Oh Yes" Girl)

Search This