2008/03/26

[seni] Jane Alexander



Butcher Boys

ArtThrob: artist bio and works



Born Boys

Patung-patung karya Jane Alexander, misalnya, yang banyak di antaranya menampilkan makhluk-makhluk 'kerdil' berbadan manusia dan bertopeng/berkepala hewan, dengan pandangan mata yang kosong dan terkucil (beberapa di antaranya malah memakai penutup mata), berpose dalam situasi sehari-hari seperti di halte bus, mengenakan pakaian rapi dan formal sebagaimana halnya manusia (atau anak-anak) terpelajar. Karya Alexander menimbulkan kesan yang merupakan perpaduan antara memilukan dan mengerikan; ia membangun patung-patungnya dari rangka dasar kawat berlapis gips yang kemudian ditambahkan unsur tubuh binatang seperti tanduk atau tulang. Cat minyak memberikan warna tipis pada permukaan kulit patung-patungnya yang pucat.

Karya Alexander bukanlah yang dapat diinterpretasikan secara mentah, namun dapat ditangkap secara garis besar bahwa dia memiliki perhatian dan simpati yang besar pada efek kerusakan sosial yang dapat ditimbulkan terhadap anak-anak, sedangkan warna putih kulit dan deformasi tubuh patung-patungnya melambangkan kengerian yang ditimbulkan oleh diskriminasi apartheid di tempat lahirnya, Afrika Selatan. Pose dan pakaian yang wajar dari patung-patung 'kerdil'nya, dengan pandangan kosong mereka yang menghipnotis, seolah menggambarkan keretakan yang telah terjadi dalam jiwa masyarakat--khususnya anak-anak--di kehidupan 'normal' yang mereka jalani bersama dengan kelompok sosial mereka sehari-hari. Beberapa di antaranya memiliki bekas luka operasi jantung (menggambarkan hilangnya 'hati') dan dalam pose wajar bertemakan hidup keseharian mereka membantu menekankan tema Alexander: bahwa kejahatan memiliki bentuk yang amat lumrah--bahwa orang kulit putih sendiri bahkan tak menyadari bentuk monster yang telah menjadi perwujudan mereka. Akan tetapi, sebagai salah satu seniman yang paling terkemuka di negaranya, Alexander juga merupakan salah satu dari mereka yang bersikap paling tertutup mengenai karya-karyanya--ia bersikeras bahwa patung-patung buatannya haruslah dapat menjelaskan diri mereka sendiri.


Stripped ("Oh Yes" Girl)

2008/03/14

INDONESIA ART AWARD

Written by Administrator

MEMACU PENEMUAN

INDONESIA ART AWARD (IAA) adalah kompetisi seni rupa dan pemberian award bagi para seniman Indonesia. IAA merupakan program tetap Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI), diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama Phillip Morris Art Awards. Dan sejak tahun 2001 program ini dinamakan Indonesia Art Award. Kompetisi ini bertujuan untuk mengukur perkembangan mutakhir dalam praktik seni rupa sekaligus merangsang dan memacu berbagai penemuan baru yang terus diupayakan oleh seniman Indonesia.

Kompetisi ini telah banyak melahirkan seniman muda yang kemudian menjadi seniman terkemuka Indonesia sekaligus telah mengatar para seniman tersebut ke kancah internasional. Pada saat itu para pemenang IAA diiskutsertakan dalam event kompetisi tingkat ASEAN dan beberapa di antaranya telah berhasil menjadi pemenang sehingga turut mengangkat reputasi seni rupa Indonesia dalam percaturan Internasional.

IAA 2008 ini mengangkat tema SENI TANPA BATAS. Kompetisi ini terbuka untuk diikuti oleh seniman-seniman Indonesia tanpa batasan usia sekaligus tanpa batasan kategori media. Jika pada kompetisi-kompetisi sebelumnya hanya melombakan kategori seni lukis, pada IAA 2008 ini akan dikompetisikan semua kategori seni rupa. Semua kategori itu kini tidak lagi dibeda-bedakan. Semua dirangkum dalam satu kategori: SENI. Ini merupakan respon terhadap perkembangan seni rupa yang cenderung tak lagi terkotak-kotak: seni lukis, patung, grafis, instalasi atau yang lain. Semuanya memiliki nilai yang sama sebagai karya seni.

Kompetisi ini secara teratur akan diadakan setiap dua tahun sekali dengan menyeleksi sebanyak 100 finalis dan pemberian penghargaan untuk 10 Karya Terbaik. 100 karya finalis akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.

Kepada seluruh seniman, terus ciptakan karya-karya terbaik untuk membuktikan bahwa kreativitas seni rupa Indonesia tak pernah surut dalam situasi apa pun. Selamat berkompetisi.



Miranda S. Goeltom


Ketua Umum YSRI.


TEMA:

SENI TANPA BATAS


PERSYARATAN

1. Terbuka untuk seniman yang bekerja dalam pelbagai media: seni lukis, seni patung, seni grafis, seni keramik, seni instalasi, obyek, seni video, seni digital, fotografi dan lain sebagainya.

2. Peserta adalah perseorangan atau kolaborasi (kelompok).

3. Tidak ada batasan usia.

4. Karya yang dikirim diciptakan dalam dua tahun terakhir.

5. Ukuran Bebas.

6. Maksimummengirim 3 (tiga) karya.


MATERI KOMPETISI


1. Lukisan, cetak digital dan Fotografi : untuk masing-masing karya kirimkan 2 lembar foto ukuran 10 R.

2. Patung, grafis, keramik, instalasi, obyek : untuk karya-karya tersebut kirimkan 4 lembar foto ukuran 10 R yang menampilkan 4 sudut pandang : tampak depan, samping, belakang dan tampak atas.

3. Video : untuk karya video kirimkan contoh karya dalam bentuk 1 keping CD/DVD dengan resolusi gambar yang baik.


BIODATA DAN KETERANGAN KARYA


1. Melampirkan keterangan karya : judul, ukuran, teknik, format, bahan dan hal-hal yang berkaitan dengan karya dalam selembar kertas.

2. Melampirkan biodata (curriculum vitae), alamat surat, email, nomor telepon/HP, fax, email dan fotokopi KTP/SIM atau bukti identitas yang masih berlaku.


Materi persyaratan (foto, CD/DVD, formulir, CV, alamat peserta) sudah diterima selambat-lambatnyanya pada tanggal 20 Mei 2008, dikirim ke: Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI), Galeri Nasional Indonesia – Gedung B, Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat 10110. Telp. 62 21 3861603, Fax. 62 21 3861535.


3 karya pemenang utama dan 7 karya terbaik akan diumumkan pada tanggal 3 Juli 2008 bersamaan dengan pembukaan pameran sekaligus malam penganugerahan pemenang IAA 2008.


Indonesia Art Award (IAA) akan memberikan penghargaan dalam bentuk uang tunai kepada 10 Karya Kategori Terbaik:

1. Terbaik Pertama : Rp. 25.000.000,00 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah)

2. Terbaik Kedua : Rp. 20.000.000,00 (Dua Puluh Juta Rupiah)

3. Terbaik Ketiga : Rp. 15.000.000,00 (Lima Belas Juta Rupiah)

4. Terbaik (4-10) : Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah)


PAMERAN

Pameran 100 finalis akan diselenggarakan pada tanggal 3 – 14 Juli 2008 di Galeri Nasional Indonesia Jakarta.

Search This