2007/09/30

KAMPUNGKU…



Kampungku…, sebuah narasi kecil dalam pameran tunggal seni rupaku, yang dilaksanakan di Bojonegoro, 20 Januari 2005. Sepulangku dari kelulusan kuliahku di Universitas Negeri Surabaya jurusan seni rupa. Berangkat dari kekosongan aktifitas dan sebuah penantian menunggu panggilan lamaran mengajar. Pameran ini adalah pameran gambar dari kardus yang dibuat bersama dengan sejumlah anak-anak desaku yang berumur mulai dari 3 sampai 6 tahun yang dipajang ditembok rumah sepanjang 12 m.

Kampungku…, sebuah desa kecil dan tandus penghasil tembakau bernama “Prayungan” yang terletak 13 Km di sebelah timur kota Bojonegoro, dengan penduduk berjumlah 800 kepala keluarga. Desaku meskipun tanahnya kering dan tadus disekelilingnya terdapat perusahaan rokok dan gudang tembakau yang menjadi penompang hidup penduduk desa, selain itu para penduduk desaku tidak jauh berbeda dengan penduduk diseluruh Indonesia lainnya, mereka bercocok tanam dipersawahan. Dalam bercocok tanam mereka terdiri dari dua musim; musim kemarau dengan menanam tembakau dan musim penghujan dengan menanam padi. Penduduk desaku tergolong masyarakat menengah kebawah, meskipun mereka berpenghasilan dari bertani dan bekerja sebagai buruh perusahaan rokok dan gudang tembakau.


Kampungku…, walau tergolong desa yang menengah kebawah, namun para penduduk sangat menikmati, tentram, damai dan sejahtera. Tapi kadang ada kekhawatiran yang sangat besar dalam cara hidup didesaku. Yaitu anak-anak, yang selalu ditinggal ibu mereka mulai pagi bersamaan dengan anak-anak berangkat kesekolah, sampai sore menjelang senja, ibu-ibu dan para wanita mencari uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dengan menjadi buruh diperusahaan rokok maupun digudang tembakau, sedangkan para bapak mereka mulai pagi sampai siang sudah berada di sawah dan bekerja di gudang tembakau. Sehingga anak-anak menjadi kurang perhatian dari keluarga.

Tidak ada komentar:

Search This